Kamis, 11 November 2010

SEKILAS TENTANG TBC

SEKILAS TENTANG TB PARU
Pengertian
Tuberculosis atau lebih sering disebut dengan TBC adalah infeksi kronis bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini yang disebut dengan latent tuberculosis. Jika daya tahan tubuh mengalami penurunan karena usia, malnutrisi, infeksi seperti HIV, atau karena faktor lain, bakteri akan aktif dan menyebabkan active tuberculosis
TBC menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lainnya. Bakteri tuberculosis terdapat pada udara ketika orang dengan active tuberculosis mengalami batuk atau bersin. Orang-orang yang ada di sekitarnya mungkin menghirup udara yang mengandung bakteri ini dan selanjutnya menjadi terinfeksi.
Pada orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis, secara alamiah tubuh memiliki mekanisme pertahanan untuk melawan perkembangan bakteri. Akibatnya bakteri menjadi inaktif, tetapi masih tetap tinggal di dalam tubuh.
Gejala Penyakit TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

A.Gejala sistemik/umum

•Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
•Penurunan nafsu makan dan berat badan.
•Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
•Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

B.Gejala khusus

•Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,akanmenimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
•Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
•Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
•Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang. Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

C.Gejala klinis

Gejala umum/nonspesifik antara lain :
•Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau pada anak berat badan tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi
•Tidak nafsu makan dan pada anak terlihat gagal tumbuh serta penambahan berat badan tidak memadai sesuai umur
•Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifoid, malaria atau infeksi saluran nafas akut), dapat disertai adanya keringat pada malam hari
•Adanya pembesaran kelenjar seperti di leher atau ketiak
•Batuk lama lebih 30 hari dengan atau tanpa dahak atau dapat juga berupa batuk darah
Pada anak-anak, primary pulmonary tuberculosis (infeksi pertama yang disebabkan oleh bakteri tuberculosis) tidak menampakkan gejalanya meskipun dengan pemeriksaan sinar X-ray. Kadang-kadang; ini pun jarang; terlihat adanya pembesaran kelenjar getah bening dan batuk-batuk. Dalam banyak kasus jika tuberculin skin test-nya menunjukkan hasil positif maka si penderita diindikasikan menderita penyakit TBC. Anak-anak dengan dengan tuberculin test positif, meskipun tidak menampakkan gejala, harus mendapatkan perawatan serius.
Pengobatan TBC
Obat untuk TBC berbentuk paket selama 6 bulan yang harus dimakan setiap hari tanpa terputus. Bila penderita berhenti ditengah pengobatan maka pengobatan harus diulang lagi dari awal, untuk itu maka dikenal istilah PMO (pengawas minum obat) yaitu adannya orang lain yang dikenal baik oleh penderita maupun petugas kesehatan (biasanya keluarga pasien) yang bertugas untuk menngawasi dan memastikan penderita meminum obatnya secara teratur setiap hari. Pada 2 bulan pertama obat diminum setiap hari sedangkan pada 4 bulan berikutnya obat diminum selang sehari. Regimen yang ada antara lain : INH, Pirazinamid, Rifampicin, Ethambutol, Streptomisin.

Pencegahan TBC
•Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebaiknya diberikan sejak anak masih kecil agar terhindar dari penyakit tersebut.
•Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera diobati sampai tuntas agar tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan terjadi penularan.
•Jangan minum susu sapi mentah dan harus dimasak
•Bagi penderita untuk tidak membuang ludah sembarangan.
•Pencegahan terhadap penyakit TBC dapat dilakukan dengan tidak melakukan kontak udara dengan penderita, minum obat pencegah dengan dosis tinggi dan hidup secara sehat. Terutama rumah harus baik ventilasi udaranya dimana sinar matahari pagi masuk ke dalam rumah.
•Tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk serta tidak meludah/mengeluarkan dahak di sembarangan tempat dan menyediakan tempat ludah yang diberi lisol atau bahan lain yang dianjurkan dokter dan untuk mengurangi aktivitas kerja serta menenangkan pikiran.

Wisudani Izza Amartha
e2a009104
mahasiswa fkm undip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar